Sunday, April 22, 2012

Astagfirulloh.. Ampuni hamba yang tak pernah luput dari berghibah..


Bismillah,kemaren-kemaren gia ikut pengajian, pak ustadznya ngebahas tentang Ghibah,, jadi merinding dengernya.. semoga mulai sekarang, kita bisa menjauhkan perbuatan ghibah tersebut yaa..Pak ustadz bilang, Ghibah/menggunjing itu ada 4 macam:
  • Ghibah Mubah (ini termasuk ghibah yang diperbolehkan) maksudnya adalah ghibah yang boleh dilakukan hanya terhadap orang orang yang berani berterus terang dalam berbuat fasiq atau bid’ah.
  • Ghibah maksiat maksudnya adalah apabila ghibahnya dilakukan berarti pelakunya berbuat maksiat dan berdosa yaitu membuka cela/aib seseorang dihadapan umum atau bisa juga membongkar rahasia seseorang di depan khalayak banyak. Ghibah ini termasuk ghibah yang perlu ditaubati.
  • Ghibah nifaq maksudnya adalah menyindir seseorang dengan menyebut kejelekan mereka di depan orang banyak, padahal orang yang disindir itu adalah orang yang berhati-hati dari yang haram. Yang berghibah seperti ini disebut orang munafik.
  • Ghibah kufur maksudnya adalah berterus terang membongkar rahasia orang lain dihadapan orang banyak, dan apabila diperingatkan untuk tidak berghibah, ia menghiraukan dan berkata “ini bukan ghibah, tapi kenyataan.” Maka orang seperti ini disebut kafir, sebab ia telah menghalalkan yang haram. Naudzubillah..
Seperti dalam hadits dari Ali bin Abi Thalib bahwasanya Rosululloh SAW telah bersabda: “Hindarilah ghibah sebab di dalamnya menyimpan 3 bahaya, yaitu: Doanya tidak akan dikabulkan, amal baiknya tidak akan diterima, dan keburukannya selalu meningkat.”Hadits lain juga menyebutkan bahwasanya ada 10 macam derita/keburukan yang akan Alloh SWT timpakan pada orang yang suka menggunjing/berghibah:
  • Jauh dari kasih sayang Alloh SWT.
  • Para malaikat enggan mendekatinya.
  • Terlepas nyawa dari badan ketika mati terasa amat pedih.
  • Hampir terjerumus ke dalam neraka.
  • Jauh dari baunya syurga.
  • Merasakan beratnya siksa kubur.
  • Kehilangan amal baiknya akibat dosa berghibah.
  • Nabi akan merasa sakit akan omongan orang yang berghibah.
  • Alloh SWT marah kepadanya.
  • Menipislah amal baiknya kelak di hari kiamat, ketika akan ditimbang amalnya.
Na’udzubillah tsumma naudzubillah.. Yaa Alloh, jauhkan kami dari perbuatan Ghibah..Sekian dulu ya, sebenernya maksud tulisan ini hanya untuk berbagi ilmu yang kemaren gia dapet dari pak Ustadz, dan juga karena gia nyatet ceramah pak ustadnya di kertas selembar jadi takut hilang, jadi gia share aja disini, supaya kita saling mengingatkan.. karena gia juga tak luput dari yang namanya ghibah ini.. makanya pengen dirubah, semoga tiap mau ghibah, inget ini, jadi gak jadi ghibahnya.. hehehe.. makasih buat waktunya yang udah baca.. semoga tulisan ini memberi manfaat bagi kita semua.. amiin..Jazakumullohu Ahsanal Jazaa.. Jazakumullohu Khoiron Katsiroo..

Thursday, April 5, 2012

galau di tengah purnama

aku senang mengingatnya di waktu hujan..
aku senang akan gemericiknya yang menetes..
aku pun senang akan gelegar suara petir..
karena semua itu, menggambarkan dirimu..
mengingatkanku pada sebuah masa lalu..
kisah antara aku dan dirimu..
kisah dimana penjuru dunia tau..
kebersamaan itu..
bahkan dulu aku merana, keranamu meragu..
kau biarkan aku, dalam keterpurukan asa..
kau berpura lupa.. untuk membuat derita..
membanjiri hatiku dengan luka..
membuatnya hancur tak bermakna..
dan, kisah itu telah tersapu.. 
pudar, bagaikan hujan..
hilang bagai rembulan..
dan rapuh bagaikan sampan..
tapi, aku masih dengan rapi menyimpannya..
menjaganya, mengingatnya, bahkan sempat ingin mengulangnya..
namun, Tuhan berkehendak berbeda..

Tuesday, April 3, 2012

galau di tengah hujan

dulu.. kau menawarkan rasa itu..
dulu.. kau yang membujuk hatiku..
dulu.. kau begitu inginkanku..
dulu.. kau megikuti setiap langkahku..
dulu.. kau bertekuk di hadapku..
dulu.. kau menggenggam cintaku..
dan berusaha menyelamatkan hariku,
mendekap anganku, juga meraih mimpiku..
  namun,, kini semua telah berubah..
  ketika kau dengan mudah menghancurkan rasa..
  kau musnahkan cinta menjadi puing-puing nestapa..
  kau membagi hati menjadi dua..
  menghadirkan kesakitan dalam relung jiwa..
  ketika kau berucap, nyaring, dan menggema..
  semua itu hanyalah bualan belaka..
sayangmu, cintamu, kasihmu tlah berubah menjadi abu..
seperti api yang melalap lembaran kisah masa lalu..
dan larut dalam seonggok luka dan benci.. 
menyeretku ke dalam penantian tanpa henti..
  walau ku coba tuk pertanyakan kembali rasa itu..
  dengan sendu, kau hanya terdiam membisu..
  selalu,, selalu,, dan selalu seperti itu..
namun, ketika aku tlah lupakanmu..
kau hadir dengan luka yang dulu tlah membeku..
kau senandungkan janji-janji manismu..
kau dengan mudah merayu, merangkai kata-kata bodoh..
  aku hanya terdiam, dan tertawa..
  aku berkata bahwa aku tak bisa..
  kau, bukanlah dirimu yang dulu, yang menjadikan aku
  permaisurimu..
kau hanya berlari padaku ditengah terpaan hujan..
yang hanya akan menenggelamkanku dalam beribu kesakitan..